Liebster Blog Award 2014 – Menjawab @Bellazoditama

Berawal dari mention yang cukup mengejutkan dari @bellazoditama, lalu berakhir pada sebuah hal yang mengharukan. Bagaimana tidak? Dari sekian orang yang ikut seru-seruan ini, hanya @bellazoditama seorang yang meneruskan rantai panjang Liebster Blog Award 2014 di sini, yang entah dari mana berawal. Mengharukan, bukan? Terima kasih, Bel. Kamu sudah membuat Januariku lebih berwarna meskipun tanpa memakai spidol warna.

Mungkin beberapa di luar sana ada yang justru tertawa jemawa dan bahagia membaca paragraf pembuka saya. Ah! Biarkan saja. Bukankah setiap orang berhak bahagia dengan cara terbaiknya masing-masing. Hitung-hitung menambah pahala yang hampir habis dipakai menutup dosa-dosa saya sebelumnya.

Dan… Sebelum curhat bertambah panjang sepanjang jarak hatiku ke hatimu, berikut adalah sepuluh pertanyaan dari Bella beserta jawaban dari lubuk hati terdalam saya.

1. Lebih suka menulis atau membaca? Kenapa?

Lebih suka menulis, karena secara otomatis saat atau setelah menulis saya pasti membaca, meskipun tulisan saya sendiri, sih. Sedangkan saat atau selesai membaca belum tentu saya langsung menulis.

2. Kalo jatuh cinta sama tokoh fiksi kan udah biasa, pernah nggak sih suka sama penulis dari buku yang dibaca? *halah

Pernah. Tidak perlu saya jelaskan dengan metode penulisan 5W + 1H karena memang tidak tertera di pertanyaannya.

3.  Penulis yang menjadi panutan sejauh ini siapa? Dari luar atau dalam negeri juga boleh.

Panutan, ya? Boleh pertanyaannya diganti menjadi ‘penulis yang menjadi panuan’ tidak? Oh… Tidak boleh, ya. Penulis yang menjadi panutan saya adalah ibu saya. Lho, kok? Iya. Ibu saya juga penulis. Beliau penulis buku berjudul ‘Kitab Kehidupan’ yang berisi perjalanan hidupnya dalam membuat saya bisa menulis.

4. Ada nggak buku yang ‘mengubah’ hidup kamu? Pake alasan, ya.

Ada. Banyak. Salah satunya Buku Rapor SMA. Alasannya sederhana. Deretan angka yang tertera di dalamnya telah berhasil membuat saya bisa melanjutkan kuliah tanpa tes di Universitas Diponegoro. Dulu. Iya. Dulu banget sebelum akhirnya Belanda meninggalkan Indonesia.

5. Lebih suka menumpuk buku, atau membaca buku yang dibeli dulu baru beli lagi?

Saya tidak suka menumpuk buku, tetapi mengaturnya berjejer di rak setelah membelinya untuk dibaca sewaktu-waktu. Bisa jadi sebulan kemudian atau bahkan malah didului oleh buku-buku yang baru saya beli. Sama saja menumpuk buku, ya? Ya sudah. Tidak usah protes kalau gitu. Memang begitu kenyataannya. Kalau tidak percaya, kirimkan alamatmu, lalu biarkan aku mengirimi kamu buku koleksiku yang masih dibungkus plastik.

6. Lebih suka dianggap pembaca buku yang baik atau pembaca buku yang rakus?

Saya lebih suka dianggap pembaca buku yang rakus dengan segala jenis bacaan.

7. Ada nggak buku yang paling bikin kamu kesel karena ceritanya? Misalnya, ceritanya ngegantung atau mengingatkan kamu dengan masa lalu. (heiyah).

Ada. Tidak perlu disebutkan judul buku, pengarang, tahun terbit, penerbit, gambar sampul, dan harganya, kan?

8. Kalo temanmu nerbitin buku debutnya, tapi review di goodreads nggak memuaskan, kamu tetep beli buku itu atau nggak? Kenapa?

Tetap beli. Setidaknya besok kalau saya juga menjadi debutan dan menerbitkan buku sudah ada satu orang calon pembeli buku saya.

9. Ada nggak kriteria khusus dalam membeli sebuah buku? (udah kayak milih pacar aja)

Ada. Berhubung tidak ada permintaan untuk menuliskan apa saja, jawaban ada sudah cukup menjawab pertanyaan.

10. Buku apa yang pengin kamu baca tapi sampe sekarang belum bisa kamu baca?

Buku nikah yang ada nama saya dan nama kamu di dalamnya, Bel.

– fin –

Selanjutnya sepuluh blogger kece yang saya pilih secara subyektif berdasarkan selera saya adalah …

1. Mak Cacar

2. Mak Isti

3. Mak Na

4. Mak Jipe

5. Mak Rini

6. Mak Ranny

7. Kak Ryan

8. Om Sigit

9. Kak Irfan

10. Kak Harry

Lalu ini pertanyaan dari saya untuk mereka yang tersebut di atas:

1. Jika diharuskan merevisi salah satu tulisan di blog pribadi, tulisan mana yang paling ingin direvisi? Sertakan link tulisan dan alasannya juga, ya. Iya.

2. Apa alasan yang mendasari sehingga akhirnya memutuskan untuk menulis di blog?

3. Tuliskan nama pengunjung blog yang selalu kamu tunggu-tunggu komentarnya pada tulisanmu di blog (minimal 3 orang). Apa alasannya?

4. Buku apa yang membuat dirimu berkata dalam hati, “Seharusnya saya yang menulis buku ini”? Sertakan judul buku, nama pengarang, dan alasannya, ya.

5. Ada berapa buku yang dari sejak membeli sampai sekarang belum pernah kamu baca sama sekali? Buku apa saja?

6. Dari sekian yang pernah kamu beli, judul buku manakah yang paling membuatmu menyesal telah membelinya? Kenapa?

7. Pulang (Leila S. Chudory) atau Murjangkung (A.S. Laksana)? Kenapa?

8. Apa kegagalan dalam tulis-menulis (draft, proyek/tantangan/lomba atau hal terkait lain) di tahun 2013 yang paling membuatmu terpacu untuk bangkit dan menulis lebih baik lagi?

9. Apa keberhasilan terbesar yang kamu raih dalam tulis-menulis di tahun 2013?

10. Apa tujuan utama (goal) kamu sebagai seorang penulis?

Mungkin itu saja. Ini tidak wajib dijawab sih, hanya sekadar untuk seru-seruan aaja. Tapi kalau sudah menjawab, sila mention dan ping back, ya, biar saya bisa baca postingannya. Terima kasih.

~ mo ~

18 thoughts on “Liebster Blog Award 2014 – Menjawab @Bellazoditama

  1. Hihihihihi mbaca jawaban2nya mbikin saya tmbah penasaran masmoo :P. Eiya, itu pertanyaan2mu itu, gak ada ya, yg lebih angel lagi? *ngunyahsirih *tetibapuyeng 😀

  2. “Kalau tidak percaya, kirimkan alamatmu, lalu biarkan aku mengirimi kamu buku koleksiku yang masih dibungkus plastik.” >> kalau ngirim alamat dapet buku gratis??? MAUUUU!!!! hahaha 😆

  3. Ehealaaaah. Baru kelar baca pertanyaan2nya. Aku pikir sama kayak yg di atas. Etapi setelah baca twit-nya Mbak Na yg katanya susah, ternyata beda. -_______-

    Sebenernya males bikin gini2an, tp liat pertanyaannya seru2 juga, sih. Itung2 buat ngisi blog. Hahahah. Cuma, laptopku msh belum sembuh, ini. Mudah2an bisa ku-copas dari hape sajah. ^____^

  4. hastajaaahh,, pertanyaannya kakaaaa *_*
    Baiklah..pertanyaan ini bisa mengisi blogku yang belum terisi sejak Januari hikzz

    • Hahaha… Seriusan. Kalau rapor SMAku jeblok mungkin enggak bisa nerusin kuliah yang berdampak pada kehidupan sekaran ini. Salam kenal balik, ya. 🙂

Leave a reply to tikamustofa Cancel reply