Catatan Kebahagiaan (2)

Hanya dengan modal belajar otodidak saya tidak pernah gentar bersaing dengan yang lain. Mungkin sebagian beranggapan kalau saya terlalu percaya diri. Sebenarnya, bukan. Saya hanya berusaha menutupi kekurangan dengan kelebihan diri. Bagi saya itu adalah cara paling (ny)aman. Setidaknya keberanian mengeksplorasi segala kemampuan membuat saya jauh lebih percaya diri. Setidaknya bagi saya seseorang yang cenderumg…

Catatan Kebahagiaan (1)

Sore tadi saya sedang disibukkan salah satu dengan tugas rutin di kantor LSM, yaitu membuat laporan kegiatan. Di sela-selanya saya menyempatkan diri menulis bab II novel kolaborasi. Sesekali saya juga melirik naskah nonfiksi tentang kerajinan dari kotak bekas yang membutuhkan banyak revisi dari editor nonfiksi Penerbit Gramedia Pustaka Utama agar nantinya bisa menjadi pertimbangan untuk…

Refleksi Hari Guru 2020

Hal besar yang saya rasakan di masa pandemi ini adalah semangat belajar yang semakin berkobar. Sebuah semangat mengembangkan diri agar lebih berkibar. Berbagai aktivitas positif telah saya lakukan membawa nama baik SMP Negeri 3 Lingsar. Bukan saja perihal prestasi sesuai hobi, tetapi juga pelatihan-pelatihan pembelajaran masa kini. Sebagai guru pembelajar saya merasa selalu miskin ilmu.…

Pahlawan Literasi: Harapan Besar dari Hal Kecil

“Aha! Ketemu juga akhirnya!” Teriakanku mengagetkan Opin yang duduk di sebelahku. Gawai yang dipegangnya hampir saja terlepas. “Bapak cari apa, sih?” Aku tidak segera menjawab pertanyaan Opin. Syaraf ujung telunjukku masih memilih menerima rangsang dari permukaan roda tetikus. Pergerakan roda yang membuat layar beegerak turun naik. Selembar kertas putih bertinta hitam dengan pinggiran motif berwarna…

Salam Guru Penggerak!

Salam Guru Penggerak! Sebuah salam pembuka surel yang menjadi amunisi semangat melahirkan ide-ide baru yang seolah meredup. Bukan tersebab tidak ada ide baru. Hanya saja rasa enggan lebih memilih menguasai keikhlasanku. Ada apa dengan diriku? Jujur sebenarnya semua terletak pada diriku. Aku sendiri yang telah memupuk rasa enggan itu. Sebuah rasa yang melahirkan rasa lainnya,…

Pahlawan Literasi: Tulisan dari Catatan

“Bapak, sih, tidak mengingatkan Opin tadi.” Anak laki-laki yang duduk di bangku kelas V SD itu terlihat menekuk wajahnya. Aku tahu ini bukanlah murni kesalahanku. Namun, aku memilih untuk mengalah dan meminta maaf padanya. “Soalnya tadi itu terburu-buru, Mas. Siapa coba yang tadi lama siap-siapnya?” tanyaku mengelus kepalanya. Opin pun tersenyum kecil kemudian meminta maaf…

Tips Mengurutkan Naskah Kumpulan

Naskah buku yang urutannya tepat akan membuat pembaca betah membaca buku hingga tuntas. Pembaca akan terus tergoda untuk melanjutkan bacaannya. Dalam dunia perbukuan dikenal adanya kurva urutan naskah buku berupa kumpulan. Berbeda dengan naskah buku utuh, misalnya novel atau buku panduan yang proses mengurutkannya lebih mudah. Hal ini disebabkan karena urutan proses dan kejadian sudah…

Pahlawan Literasi: Belajar dari Ahli

“Di mana dia, Mak?!” Suara teriakanku memecah pagi. Selanjutnya terdengar langkah kaki berjalan cepat menuju ke arahku. “Bapak cari apa, sih? Masih pagi juga,” sungut Mamak Opin sambil menyandarkan sapu ijuk di tiang teras rumah. “Koran hari ini, Mak,” kataku sambil membongkar-bongkar tumpukan kertas berukuran besar di atas meja teras. Mamak Opin terlihat sibuk membantuku.…

Pahlawan Literasi: Prestasi dari Ekspektasi

“Sudah selesai, Mas?” Opin tidak segera menjawab pertanyaanku. Dia masih menekuni papan ketik komputer di ruang kerjaku. Terdorong rasa penasaran, aku mendekatinya. Sejenak anak laki-laki itu menoleh ke arahku. Sambil menggelengkan kepala, dia kembali memainkan ujung jemari mungilnya. Jemarinya sejenak terlihat menari lincah. Di lain waktu seperti kaku di atas papan ketik. Aku hanya tersenyum…

Langkah Menerbitkan Buku dari Resume Kelas Menulis

Kelas Menulis yang diinisiasi oleh Om Jay sudah mencapai Gelombang ke-16. Dan, gelombang ke-16 tersebut sudah mendapatkan materi dari narasumber hebat sebanyak 17 kali pertemuan. Bahkan sudah ada yang sudah mencapai 20 pertemuan karena telah mengikuti gelombang sebelumnya. Itu Artinya Apa? Artinya, peserta kelas menulis sudah punya tabungan naskah yang cukup untuk mulai berpikir pengalaman…