#1Like1Blogpost ~ Seikat Sayur dan Harapan yang Hancur [3]
Baca juga: Seikat Sayur dan Harapan yang Hancur (Bagian 2) “Sudah enggak zaman lagi lewat minuman, Nak. Kalau Mbah bisa lewat apa saja. Paling manjur, ya, lewat apa yang sering kamu bawa setiap hari.” “Saya tiap hari bawa sayur, Mbah. Gimana? Bisa enggak, Mbah?” Tanpa menjawab pertanyaan Rani, lelaki dengan ikat kepala itu merapalkan mantra…