[Prompt #1] ~ G-String Merah

Red G-String

Red G-String

Matahari menghilang mengantarkan senja pulang. Tak ada lagi jingga, saat Dion memasuki gerbang kos Rendy, teman kerjanya. Seperti biasa dia langsung menuju kamar Rendy. Tapak kaki terdengar di lorong lantai dua komplek kos itu. Perlahan mendekat menuju kamar berpintu biru.

“Gw udah di kos elu, nih.”

Pesan dari hape Dion terkirim. Tak lama balasan pun masuk.

“Oh ok. Elu langsung masuk kamar aja dulu ya. Gw masih mandi nih.”

Mehhh… Dion nyengir. Zaman sekarang. Mandi, hape juga dibawa. Watsapan sambil mandi. Dion terkekeh sendiri. Dia menuju kamar nomor dua di deretan kanan. Dibukanya pintu yang memang tak pernah terkunci, lalu masuk.

Kamar itu tak terlalu luas. Dipenuhi dengan barang-barang praktis. Dion menggelesot di lantai bersandarkan tempat tidur. Tapi, tiba-tiba matanya tertarik pada sesuatu yang berwarna merah yang sedikit menyembul keluar dari bawah bantal. Penasaran, karena hampir tak ada baju setahu Dion yang berwarna merah di kamar ini, ditariknya benda berwarna merah itu.

Dion terkesiap. G-String? G-String warna merah?

Dion mengembalikan G-String merah ke tempatnya semula saat dilihatnya pintu kamar mandi terbuka. Rendy keluar hanya dengan mengenakan selembar handuk putih. Tatapan matanya mengarah curiga pada Dion.

“Heh! Elu kenapa? Takjub gitu liat badan gue!” kata Dion sekenanya sambil tertawa kecil.

Dion tak menjawab, bahkan sampai Rendy telah duduk di sampingnya. Dengan lembut, Rendy berusaha memeluk Dion. Tak seperti biasanya, kali ini Dion menepis pelukan itu. Rendy terkesiap lalu menjauhkan posisi duduknya dari Dion.

Tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Dion. Matanya kosong menatap ujung kakinya. Rendy hanya bisa melongo melihat perubahan sikapnya.

“Ren… . Elu malem ini masuk enggak?”

“Masuk dong!”

“Serius? Elu udah enggak pusing lagi kayak kemarin malem?”

Well. Kayak yang elu liat? Gue baik-baik aja, kan?”

Dion mengangguk. Mengetahui Rendy baik-baik saja, dia memberanikan diri kembali membuka suara, “Elu tahu, kan, siapa pemilik G-String ini?”

Dengan pandangan nanar, Dion menunjukkan G-string merah tepat di muka Rendy yang menelan ludah. Rendy tak bisa mengelak. Bukti sudah ditemukan.

“Maafin gue. Gue enggak ada maksud jahat sama elu. Hanya saja gue harus ngelakuin ini demi hidup gue.”

“Maksud elu apaan? Hah?! Hah?!”

Rendy menundukkan wajah menatap kosong keramik putih di antara kedua kakinya. Dia tidak tahu harus memulai dari mana.

“Elu tau, kan? Setengah mati gue nyariin G-String ini, Ren?”

“Maafin gue, Dion.”

“Untuk apa? Untuk rasa tega elu yang udah sengaja ngambil G-String gue?”

“Dion… Dengerin gue dulu, please?!”

“Oke. Gue dengerin.” Dion menyerah. Dia yakin Rendy punya alasan tepat atas perbuatannya ini.

Kata demi kata meluncur deras dari bibir tipis Rendy yang berwarna merah. Sementara di sampingnya Dion menyimak dengan saksama. Rendy mulai menceritakan kronologi disertai alasan kenapa dia mengambil G-String milik Dion.

“Kenapa enggak dari awal elu cerita sama gue, Ren? Kenapa?” Dion memeluk erat tubuh Rendy yang terguncang. Airmata keduanya mendadak tumpah.

“Ya udah. Elu simpen aja G-String ini. Biar pelanggan bar lebih memilih elu daripada gue. Dengan begitu, elu akan banyak dapet tip dan bisa nabung untuk mengobati kanker otak elu.”

Kamar kos sederhana itu mendadak riuh oleh airmata yang berlomba menerjemahkan kesedihan.

(mo)

8 thoughts on “[Prompt #1] ~ G-String Merah

      • Oalaaah.. Baru nyadar kalau G Stringnya bertuah. Hehehe

        Mantab idenya.. Oh iya, saya juga menerjemahkan kalo G String ini milik laki-laki :mrgreen:

      • Hihihi. Aku juga begitu. Terlebih keterangan nama foto pas nyimpen foto itu jelas banget man g-string gitu. 😀

Leave a reply to rinibee Cancel reply